No.1Ketersediaan hayati lebih tinggi
TBCC adalah produk yang lebih aman dan lebih tersedia bagi ayam pedaging dibandingkan tembaga sulfat, dan secara kimiawi kurang aktif dibandingkan tembaga sulfat dalam meningkatkan oksidasi vitamin E dalam pakan.
Nama kimia: TBCC Tembaga Klorida Suku
Rumus: Cu2(OH)3Cl
Berat molekul:427,13
Penampilan: Bubuk hijau tua atau hijau laurel, anti-caking, fluiditas yang baik
Kelarutan: Tidak larut dalam air, larut dalam asam dan amonia
Ciri-ciri:Stabil di udara, daya serap air rendah, tidak mudah menggumpal, mudah larut dalam saluran usus hewan
Indikator Fisika dan Kimia:
Barang | Indikator |
Cu2(OH)3Cl,% ≥ | 97.8 |
Kandungan Cu, % ≥ | 58 |
Total arsenik (dikenakan As), mg/kg ≤ | 20 |
Pb (dikenakan Pb), mg/kg ≤ | 3 |
Cd (tunduk pada Cd),mg/kg ≤ | 0,2 |
Kadar air,% ≤ | 0,5 |
Kehalusan (Tingkat kelulusan saringan uji W=425µm), % ≥ | 95 |
Komposisi enzim:
Tembaga merupakan penyusun peroksida dismutase, lisil oksidase, tirosinase, oksidase asam urat, oksidase besi, tembaga amina oksidase, sitokrom C oksidase dan tembaga biru protease, yang berperan penting dalam pengendapan pigmen, transmisi saraf, dan
metabolisme gula, protein dan asam amino.
Mempromosikan pembentukan sel darah merah:
Tembaga dapat menjaga metabolisme normal zat besi, memfasilitasi penyerapan dan pelepasan zat besi dari sistem retikuloendotelial dan sel hati ke dalam darah, meningkatkan sintesis heme dan pematangan sel darah merah.