tembaga dosis rendah lebih efektif terhadap morfologi usus pada babi yang disapih

Yang asli:tembaga dosis rendah lebih efektif terhadap morfologi usus pada babi yang disapih
Dari jurnal:Arsip Ilmu Kedokteran Hewan, v.25, n.4, hal. 119-131, 2020
Situs web:https://orcid.org/0000-0002-5895-3678

Tujuan:Untuk mengevaluasi pengaruh sumber makanan tembaga dan tingkat tembaga terhadap kinerja pertumbuhan, laju diare dan morfologi usus anak babi yang disapih.

Desain eksperimen:Sembilan puluh enam anak babi yang disapih pada umur 21 hari dibagi secara acak menjadi 4 kelompok dengan 6 anak babi di setiap kelompok, dan ulangan. Percobaan berlangsung selama 6 minggu dan dibagi menjadi 4 tahap yaitu umur 21-28, 28-35, 35-49 dan 49-63 hari. Dua sumber tembaga masing-masing adalah tembaga sulfat dan tembaga klorida dasar (TBCC). Tingkat tembaga makanan masing-masing adalah 125 dan 200mg/kg. Dari usia 21 hingga 35 hari, semua pakan diberi suplemen seng oksida 2500 mg/kg. Anak babi diamati setiap hari untuk skor tinja (1-3 poin), dengan skor tinja normal 1, skor tinja tidak berbentuk 2, dan skor tinja encer 3. Skor tinja 2 dan 3 dicatat sebagai diare. Di akhir percobaan, 6 ekor anak babi di setiap kelompok disembelih dan diambil sampel duodenum, jejunum, dan ileum.


Waktu posting: 21 Des-2022