L-selenometionin 0,1%, 1000 ppm,
· Pengguna sasaran: Cocok untuk pengguna akhir, fasilitas peracikan mandiri, dan pabrik pakan skala kecil.
· Skenario penggunaan:
Dapat ditambahkan langsung ke pakan lengkap atau pakan konsentrat;
Digunakan pada peternakan dengan manajemen yang baik, khususnya untuk pembibitan induk babi, pemeliharaan ayam pedaging, dan pembibitan dalam akuakultur.
· Keuntungan:
Lebih aman, dengan ambang batas penggunaan rendah;
Cocok untuk penggunaan di tempat, pencampuran manual, memudahkan pelanggan untuk mengontrol dosis;
Mengurangi risiko pengoperasian yang tidak tepat.
Nama kimia:L-selenometionin
Rumus: C9H11NO2Se
Berat molekul: 196,11
Penampakan: Serbuk putih keabu-abuan, anti-caking, fluiditas baik
Indikator Fisika dan Kimia:
Barang | Indikator | ||
tipe Ⅰ | tipe Ⅱ | tipe Ⅲ | |
C5H11NO2Se ,% ≥ | 0,25 | 0,5 | 5 |
Lihat Konten, % ≥ | 0.1 | 0.2 | 2 |
Seperti, mg / kg ≤ | 5 | ||
Timbal, mg/kg ≤ | 10 | ||
Kadmium,mg/kg ≤ | 5 | ||
Kadar air, % ≤ | 0,5 | ||
Kehalusan (Tingkat kelulusan W=saringan uji 420µm), % ≥ | 95 |
1. Fungsi antioksidan: Selenium merupakan pusat aktif GPx, dan fungsi antioksidannya diwujudkan melalui GPx dan tioredoksin reduktase (TrxR). Fungsi antioksidan merupakan fungsi utama selenium, dan fungsi biologis lainnya sebagian besar didasarkan pada hal ini.
2. Peningkatan pertumbuhan: Sejumlah besar penelitian telah membuktikan bahwa menambahkan selenium organik atau selenium anorganik ke dalam makanan dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan unggas, babi, ruminansia atau ikan, seperti mengurangi rasio pakan terhadap daging dan meningkatkan pertambahan berat badan harian.
3. Peningkatan performa reproduksi: Penelitian telah menunjukkan bahwa selenium dapat meningkatkan motilitas sperma dan jumlah sperma dalam air mani, sedangkan kekurangan selenium dapat meningkatkan tingkat malformasi sperma; Penambahan selenium dalam makanan dapat meningkatkan tingkat pembuahan induk babi, meningkatkan jumlah kelahiran, meningkatkan tingkat produksi telur, meningkatkan kualitas kulit telur dan meningkatkan berat telur.
4. Meningkatkan kualitas daging: Oksidasi lipid merupakan faktor utama penurunan kualitas daging, fungsi antioksidan selenium merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas daging.
5. Detoksifikasi: Penelitian telah menunjukkan bahwa selenium dapat menangkal dan meringankan efek racun dari timbal, kadmium, arsenik, merkuri dan unsur berbahaya lainnya, fluorida dan aflatoksin.
6. Fungsi lainnya: Selain itu, selenium memainkan peran penting dalam kekebalan tubuh, pengendapan selenium, sekresi hormon, aktivitas enzim pencernaan, dll.
Efek aplikasi terutama tercermin dalam empat aspek berikut:
1. Kinerja produksi (pertambahan berat badan harian, efisiensi konversi pakan dan indikator lainnya).
2. Kinerja reproduksi (motilitas sperma, tingkat konsepsi, ukuran kelahiran, berat lahir, dll.).
3.Kualitas daging, telur dan susu (kualitas daging - kehilangan tetesan, warna daging, berat telur dan endapan selenium dalam daging, telur dan susu).
4. Indeks biokimia darah (kadar selenium darah dan aktivitas gsh-px).